THALASSEMIA
Definisi
Thalasemia adalah
penyakit kelainan darah yang ditandai dengan kondisi sel darah merah mudah
rusak atau umurnya lebih pendek dari sel darah normal (120 hari). Akibatnya
penderita thalasemia akan mengalami gejala anemia diantaranya pusing, muka
pucat, badan sering lemas, sukar tidur, nafsu makan hilang, dan infeksi
berulang.
Thalasemia terjadi
akibat ketidakmampuan sumsum tulang membentuk protein yang dibutuhkan untuk
memproduksi hemoglobin sebagaimana mestinya. Hemoglobin merupakan protein kaya
zat besi yang berada di dalam sel darah merah dan berfungsi sangat penting
untuk mengangkut oksigen dari paru-paru keseluruh bagian tubuh yang
membutuhkannya sebagai energi. Apabila produksi hemoglobin berkurang atau tidak
ada, maka pasokan energi yang dibutuhkan untuk menjalankan fungsi tubuh tidak
dapat terpenuhi, sehingga fungsi tubuh pun terganggu dan tidak mampu lagi
menjalankan aktivitasnya secara normal.Thalasemia adalah sekelompok penyakit
keturunan yang merupakan akibat dari ketidakseimbangan pembuatan salah satu
dari keempat rantai asam amino yang membentuk hemoglobin.
Thalasemia adalah
penyakit yang sifatnya diturunkan. Penyakit ini, merupakan penyakit kelainan
pembentukan sel darah merah.
Etiologi
Thalassemia terjadi
akibat adanya perubahan pada gen globin pada kromosom
manusia. Gen globin
adalah bagian dari sekelompok gen yang terletak pada
kromosom 11. Bentuk
daripada gen beta-globin ini diatur oleh locus control region
(LCR). Berbagai mutasi
pada gen atau pada unsur-unsur dasargen menyebabkan cacat
pada inisiasi atau
pengakhiran transkripsi, pembelahan RNA yang abnormal,
substitusi, dan
frameshifts. Hasilnya adalah penurunan atau pemberhentian daripada
penghasilan rantai
beta-globin, sehingga menimbulkan sindrom thalassemia beta.
1,21-
23,37
Mutasi Beta-zero (β0
) ditandai dengan tidak
adanya produksi beta-globin,
yang biasanya akibat
mutasi nonsense, frameshift, atau splicing.Sedangkan mutasi
beta-plus(β+
) ditandai dengan adanya
produksi beberapa beta-globin tetapi dengan
sedikit cacat splicing.
Mutasi yang spesifik memiliki beberapa hubungan dengan
faktor etnis atau
kelompok berbeda yang lazim di berbagai belahan dunia. Seringkali,
sebagian besar individu
yang mewarisi penyakit ini mengikuti pola resesif autosomal,
dengan individu
heterozigot memiliki kelainan gen tersebut, sedangkan pada individu
Universitas Sumatera
Utaraheterozigot atau individu compound homozigot, kelainan itu memanifestasi
sebagai
penyakit beta-thalassemia mayor atau intermedia. Secara
umum, terdapat 2 (dua) jenis thalasemia yaitu :
1.
Thalasemia Mayor, karena sifat
sifat gen dominan.
Thalasemia mayor
merupakan penyakit yang ditandai dengan kurangnya kadar hemoglobin
dalam darah. Akibatnya, penderita kekurangan darah merah yang
bisa menyebabkan anemia. Dampak lebih lanjut, sel-sel darah merahnya jadi cepat
rusak dan umurnya pun sangat pendek, hingga yang bersangkutan memerlukan
transfusi darah untuk memperpanjang hidupnya
Penderita thalasemia
mayor akan tampak normal saat lahir, namun di usia 3-18 bulan akan mulai
terlihat adanya gejala anemia. Selain itu, juga bisa muncul gejala lain seperti
jantung berdetak lebih kencang dan facies
cooley. Facies cooley adalah ciri khas thalasemia mayor, yakni batang
hidung masuk ke dalam dan tulang pipi menonjol akibat sumsum tulang yang
bekerja terlalu keras untuk mengatasi kekurangan hemoglobin.
Penderita thalasemia
mayor akan tampak memerlukan perhatian lebih khusus. Pada umumnya,
penderita thalasemia mayor harus menjalani transfusi darah
dan pengobatan seumur hidup. Tanpa perawatan yang baik, hidup penderita
thalasemia mayor hanya dapat bertahan sekitar 1-8 bulan.
Seberapa sering
transfusi darah ini harus dilakukan lagi-lagi tergantung dari berat
ringannya penyakit. Semakin berat penyakitnya, kian sering pula si penderita
harus menjalani transfusi darah.
2.
Thalasemia Minor
Individu
hanya membawa gen penyakit thalasemia, namun individu hidup
normal,tanda-tanda penyakit thalasemia tidak muncul. Walau thalasemia minor tak
bermasalah, namun bila ia menikah dengan thalasemia minor juga
akan terjadi masalah. Kemungkinan 25% anak
mereka menerita thalasemia mayor. Pada garis keturunan pasangan ini akan muncul
penyakit thalasemia mayor dengan berbagai ragam keluhan. Seperti anak
menjadi anemia, lemas, loyo dan sering
mengalami pendarahan. Thalasemia minor sudah ada sejak lahir dan akan
tetap ada di sepanjang hidup penderitanya, tapi tidak memerlukan transfusi
darah di sepanjang hidupnya
Tanda dan gejala
Semua thalasemia
memiliki gejala yang mirip, tetapi beratnya
bervariasi. Sebagian besar penderita mengalami anemia yang ringan. Pada
bentuk yang lebih berat, misalnya beta-thalasemia
mayor, bisa terjadi sakit kuning (jaundice), luka terbuka di
kulit (ulkus, borok), batu empedu dan pembesaran limpa.
Sumsum tulang yang
terlalu aktif bisa menyebabkan penebalan dan pembesaran tulang, terutama tulang
kepala dan wajah.Tulang-tulang panjang menjadi lemah dan mudah patah. Anak-anak
yang menderita thalasemia akan tumbuh lebih lambat dan
mencapai masa pubertas lebih lambat dibandingkan anak lainnya
yang normal.
Karena penyerapan zat
besi meningkat dan seringnya menjalani transfusi, maka kelebihan zat besi
bisa terkumpul dan mengendap dalam otot jantung, yang pada akhirnya bisa
menyebabkan gagal jantung.
Oleh karena itu, untuk
memastikan seseorang mengalami thalasemia atau tidak, dilakukan dengan
pemeriksaan darah. Gejala thalasemia dapat dilihat pada banak usia
3 bulan hingga 18 bulan.Bila tidak dirawat dengan baik, anak-anak penderita
thalasemia mayor ini hidup hingga 8 tahun saja
Satu-satunya perawatan
dengan tranfusi darah seumur hidup. jika tidak diberikan tranfusi darah,
penderita akan lemas, lalu meninggal.
Pengobatan
Pada thalasemia yang
berat diperlukan transfusi darah rutin dan pemberian tambahan asam folat
Penderita yang
menjalani transfusi, harus menghindari tambahan zat
besi dan obat-obat yang bersifat oksidatif (misalnya sulfonamid), karena zat
besi yang berlebihan bisa menyebabkan keracunan.
Pada bentuk
yang sangat berat, mungkin diperlukan
pencangkokan sumsum tulang. Terapi genetik masih dalam tahap penelitian.
HIPERTENSI
Definisi
Hipertensi
adalah suatu keadaan di mana seseorang
mengalami peningkatan tekanan darah di atas normal yang ditunjukkan oleh angka
systolic (bagian atas) dan angka bawah (diastolic) pada pemeriksaan tensi darah
menggunakan alat pengukur tekanan darah baik yang berupa cuff air raksa
(sphygmomanometer) ataupun alat digital lainnya.
Nilai normal tekanan darah seseorang dengan ukuran tinggi badan, berat badan, tingkat aktifitas normal dan kesehatan secara umum adalah 120/80 mmHG. Dalam aktivitas sehari-hari, tekanan darah normalnya adalah dengan nilai angka kisaran stabil. Tetapi secara umum, angka pemeriksaan tekanan darah menurun saat tidur dan meningkat diwaktu beraktifitas atau berolahraga.
Nilai normal tekanan darah seseorang dengan ukuran tinggi badan, berat badan, tingkat aktifitas normal dan kesehatan secara umum adalah 120/80 mmHG. Dalam aktivitas sehari-hari, tekanan darah normalnya adalah dengan nilai angka kisaran stabil. Tetapi secara umum, angka pemeriksaan tekanan darah menurun saat tidur dan meningkat diwaktu beraktifitas atau berolahraga.
Etiologi
1.
Adalah hipertensi yang
tidak diketahui penyebabnya. Hipertensi jenis ini merupakan 90% kasus
hipertensi yang banyak terjadi di masyarakat. Kelainan hemodinamik utama pada
hipertensi essensial adalah peningkatan resistensi perifer.
Penyebab hipertensi
essensial adalah multifaktor, terdiri dari faktor genetik dan lingkungan.
Faktor keturunan bersifat poligenik dan terlihat dari adanya riwayat penyakit
kardiovaskuler dalam keluarga.
2 Hipertensi
Sekunder
Prevalensi hipertensi sekunder ini hanya sekitar 5-8%
dari seluruh penderita hipertensi. Hipertensi sekunder dapat disebabkan oleh
penyakit gimjal (hipertensi renal), penyakit endokrin (hipertensi
endokrin). Selain itu ada beberapa jenis hipertensi
dengan ciri khas khusus. Isolated
Systolic Hypertension adalah
hipertensi yang terjadi ketika tekanan sistolik lebih dari 140 mmHg namun
tekanan diastolik dalam batas normal. Keadaan ini berhubungan dengan arteriosclerosis (pengerasan dinding arteri).
Tanda dan gejala
gejala hipertensi tidak diketahui dengan pasti. Sebagian
besar penderita baru menyadari jika ia telah mengidap penyakt hipertensi
setelah terjadi komplikasi pada organ lain seperti ginjal, mata, otak, dan
jantung. Sakit kepala, mimisan,limbung dan mabuk sering dianggap sebagai
ciri-ciri hipertensi.
Gejala hipertensi yang sudah terjadi komplikasi bisa
berupa gangguan penglihatan, gangguan saraf, lemah jantung dan gejala lain
karena penurunan fungsi ginjal. lemah jantung yang lebih dikenal gagal ginjal
biasanya diikuti rasa sesak di dada. Sementara itu gangguan penglihatan sering
dutemui pada penderita hipertensi berat.
Pengobatan
Pengobatan tekanan darah
tinggi (hipertensi) yang utama adalah kontrol terhadap diet tekanan
darah tinggi (hipertensi) :
1. Kandungan garam (Sodium/Natrium)
Seseorang yang mengidap penyakit darah tinggi sebaiknya mengontrol diri dalam mengkonsumsi makanan yang mengandung banyak garam (sodium/natrium), ada beberapa tips yang bisa dilakukan untuk pengontrolan dietsodium/natrium ini :
1. Kandungan garam (Sodium/Natrium)
Seseorang yang mengidap penyakit darah tinggi sebaiknya mengontrol diri dalam mengkonsumsi makanan yang mengandung banyak garam (sodium/natrium), ada beberapa tips yang bisa dilakukan untuk pengontrolan dietsodium/natrium ini :
·
Pilih jumlah kandungan
sodium rendah saat membeli makan
·
Batasi konsumsi daging
dan keju
·
Hindari cemilan yang
memiliki rasa asin
·
Kurangi pemakaian saos
yang umumnya memiliki kandungan sodium
2. Kandungan Potasium/Kalium
Suplements potasium 2-4 gram perhari dapat membantu menurunkan tekanan darah. Potasium umumnya bayak terdapat pada beberapa buah-buahan dan sayuran. Buah dan sayuran yang mengandung potasium, baik untuk dikonsumsi penderita tekanan darah tinggi, antara lain semangka, alpukat, melon, buah pare, labu siam, bligo, labu parang, mentimun, lidah buaya, seledri, bawang merah, dan bawang putih. Selain itu, makanan yang mengandung unsur omega-3 dikenal efektif dalam membantu penurunan tekanan darah tinggi (hipertensi).
Diet untuk pengobatan hipertensi biasanya dikombinasikan dengan beberapa obat :
Suplements potasium 2-4 gram perhari dapat membantu menurunkan tekanan darah. Potasium umumnya bayak terdapat pada beberapa buah-buahan dan sayuran. Buah dan sayuran yang mengandung potasium, baik untuk dikonsumsi penderita tekanan darah tinggi, antara lain semangka, alpukat, melon, buah pare, labu siam, bligo, labu parang, mentimun, lidah buaya, seledri, bawang merah, dan bawang putih. Selain itu, makanan yang mengandung unsur omega-3 dikenal efektif dalam membantu penurunan tekanan darah tinggi (hipertensi).
Diet untuk pengobatan hipertensi biasanya dikombinasikan dengan beberapa obat :
·
Diuretic (Hydrochlorothiazide/HCT, Lasix/Furosemide).
Merupakan golongan obat hipertensi dengan proses mengeluarkan
cairan tubuh melalui urine. Tetapi karena potasium kemungkinan
terbuang dalam cairan urine, maka pengontrolan konsumsi potasium harus
dilakukan.
·
Beta-blockers (Atenolol/Tenorim, Capoten/Captopril).
Merupakan obat yang dipakai dalam upaya pengontrolan tekanan darah melalui
proses memperlambat kerja jantung dan memperlebar (vasodilatasi) pembuluh
darah.
·
Calcium
channel blockers (Norvasc/amlopidine, Angiotensinconverting
enzyme/ACE). Merupakan salah satu obat yang biasa dipakai dalam
pengontrolan tekanan darah tinggi atau hipertensi melalui proses relaksasi
pembuluh darah yang juga memperlebar pembuluh darah.
Untuk mencegah tekanan darah
tinggi (hipertensi), ada beberapa tips yang dapat dilakukan :
·
Kurangi konsumsi garam
dalam makanan.
·
Konsumsi makanan yang
mengandung kalium, magnesium dan kalsium,
karena mampu mengurangi tekanan darah tinggi.
CHF (CONGESTIVE HEART FAILUR) GAGAL JANTUNG
KONGESTIF
Definisi
Gagal jantung kongestif (CHF) adalah
ketidakmampuan jantung untuk memompa darah yang adekuat untuk memenuhi
kebutuhan jaringan akan oksigen dan nutrisi. Secara klinis keadaan pasien
sesak napas disertai dengan adanya bendungan vena jugularis, hepatomegali,
asites dan edema perifer. Gagal jantung kongestif biasanya diawali lebih dulu
oleh gagal jantung kiri dan secara lambat diikuti gagal jantung kanan.
CHF menurut New York Heart Assosiation (NYHA)
dibagi menjadi :
a. Grade
1 : Penurunan fungsi ventrikel kiri tanpa gejala.
b. Grade
2 : Sesak nafas saat aktivitas berat
c. Grade
3 : Sesak nafas saat aktivitas sehari-hari.
d. Grade
4 : Sesak nafas saat sedang istirahat.
Etiologi
Gagal jantung adalah komplikasi yang
paling sering dari segala jenis penyakit jantung kongestif maupun didapat.
Mekanisme fisiologis yang menyebabkan gagal jantung mencakup
keadaan-keadaan yang meningkatkan beban awal, beban akhir atau menurunkan
kontraktilitas miokardium. Keadaan-keadaan yang meningkatkan beban awal
meliputi : regurgitasi aorta dan cacat septum ventrikel. Dan beban akhir meningkat
pada keadaan dimana terjadi stenosis aorta dan hipertensi sistemik.
Kontraktilitas miokardium dapat menurun pada imfark miokardium dan
kardiomiopati.
Tanda dan gejala
o Nyeri pada dada
dengan rasa seperti tertusuk (Angina pektoris)
o Rasa berdebar pada
jantung seperti tertekan
o Sesak nafas
disertai keringat dingin dan juga kesemutan yang terasa hingga pada bagian
lengan, punggung dan lain-lain.
o Bagi penderita
gagal jantung sedikit berbeda, mungkin penderita tidak merasakan gejala seperti
nyeri dada. Gejala umumnya yaitu mengalami kesulitan dalam tidur, dikuti kaki
bengkak, mudah lelah, dan rasa sesak napas.
Gejala khas serangan jantung akut adalah nyeri dada
tiba-tiba (biasanya menjalar ke lengan kiri atau sisi kiri leher), sesak
napas (dada terasa seperti “diinjak gajah”), mual, muntah, jantung berdebar,
berkeringat, dan gelisah. Serangan jantung pada perempuan memiliki lebih banyak
gejala dan tidak selalu khas. Sekitar seperempat kasus infark miokard terjadi
“diam-diam”, tanpa nyeri dada atau gejala lainnya. Serangan jantung diam-diam
tersebut terutama terjadi pada orang tua, pada pasien diabetes mellitus dan
setelah transplantasi jantung. Pada penderita diabetes, kenaikan ambang nyeri,
neuropati otonom, dan faktor psikologis mungkin menyebabkan gejalanya tidak
terasa.
Pengobatan
Pengobatan
serangan jantung adalah dengan:
o Obat untuk
melarutkan gumpalan darah yang memblokir arteri koroner.
o Angioplasty dan implantasi stent: prosedur
untuk membuka arteri koroner yang tersumbat dengan menggunakan balon di titik
penyempitan. Setelah arteri terbuka, tabung logam khusus yang dapat
menggelembung (stent) ditempatkan agar tetap terbuka.
o Operasi bypass: operasi di mana aliran darah dialihkan dari area penyempitan
di arteri koroner Anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar